Jalur Bertabur Berkat
Like usually email from my friend albert,
Sore ini aku penat banget, setelah sehari berjibaku dengan angka, komputer, kertas dan banyak hal yang lain.
Ditambah lagi masalahku di tempat kerja yang tak pernah berkesudahan, aku selalu bekerja dengan sepenuh hatiku untuk mengerjakan yang terbaik namun imbalan yang kuperoleh tidak seperti yang kuharapkan, teman-temanku (kariawan) yang lain naik GAJI namun gajiku tidak naik, teman-teman yang lain dapat BONUS tapi aku ga mendapatkannya, jangankan 100%, 1 % pun aku ga mendapatkannya. tiba-tiba aku disergap kekuatiran yang teramat dahsyat. tentang pundi-pundi masa depan, tentang diriku sendiri yang sepertinya ga ada apa-apanya, tentang kerohanianku dan juga keluargaku , tentang banyak hal yang tiba2 bersliweran tak tentu.... aku tak tahan, sepertinya mau meledak dari dalam dadaku.
Tiba di rumah...segera aku berlari ke pangkuan Tuhan, seperti anak kecil, aku menangis, dan bertutur satu-satu tentang apa yang kutakutkan aku ceritakan semuanya kepadaNya
DIA memelukku hangat, membiarkan aku tenang di dadaNYA, sabar mendengarkan setiap ocehanku, tersenyum bijak dan menatapku dalam keteduhan mataNYA.
Di sela isak tangisku DIA membentangkan sepenggal kecil perjalanan hidupku dalam satu lembar kanvas yang besar.
Di sana aku melihat DIA tengah menabur benih-benih dalam setiap jengkal jalan yang sudah dan akan aku lalui... semua jalan... dalam berbagai keadaan,
di gunung-gunug... di lembah-lembah... di jalan berduri...di ladang gersang...di ladang subur..
DIA terus mendahuluiku, sambil terus menabur dan memperhatikanku... dilakukanNYA, baik aku sedang berjalan, ataupun tidur...
aku bertanya sambil bergelayut manja di tangan kekarNYA, "Apa yang KAU lakukan? Aku tidak mengerti Tuhan?"
DIA memandangku lembut (ini yang selalu membuatku rindu)
"AnakKU, engkau berharga di mataKU, itu sebabnya aku menabur benih-benih dalam setiap jengkal jalan yang kau lalui. Benih-benih itulah semua berkat yang kau butuhkan dalam hidupmu. AKU sudah menghitung dengan cermat, dan bila waktunya tiba, engkau tinggal menikmatinya. Bukan hanya itu... AKU, TUHAN-mu akan selalu ada dalam setiap perjalananmu. Apakah kau mengerti sekarang???"
Aku menangis lagi... tapi kini bukan karena kesedihan, bukan karena kekuatiran
Ya, kini aku mengerti, bahwa Tuhan sudah memperhitungkan semua kebutuhanku, bahkan melakukan lebih banyak dari pada yang bisa aku pikirkan dan doakan (Efesus3 : 20).. Tuhan sudah menyediakan apa yang aku butuhkan, bahkan DIA menyediakan DIRINYA SENDIRI untuk menjadi penjagaku, yang dengan segenap hati mau ngurusin aku yang seringkali "rewel" DIA SENDIRI.... bukan duta (Yesaya 63 ; 9).
Dia memang tidak menjanjikan aku menjadi KAYA RAYA....tapi DIA berjanji mencukupkan apa yang jadi keperluanku. Bahkan menjamin, bahwa... aku dan seluruh keluargaku tidak akan menjadi pengemis (Mzm 37 ; 5)
DIA memang tak menjanjikan jalan hidup yang selalu aman , tapi DIA berjanji untuk terus bersamaku (Mzm 23)
DIA... memang tak berjanji bahwa aku tidak akan menemui masalah..... tapi DIA mau menyediakan DIRINYA SENDIRI untuk menjadi jalan keluar bagiku.
DIA... tak pernah berjanji untuk selalu memenuhi apa yang KUINGINKAN...Tapi DIA menjamin, bahwa semua KEBUTUHANKU sudah disediakan dengan cermat (Filipi 4:9)
DIA juga menjamin, bahwa selama aku berjalan dalam pimpinanNYA, maka aku akan dipuaskan oleh janji-janjiNYA yang TIDAK AKAN DIINGKARI
Sore ini aku penat banget, setelah sehari berjibaku dengan angka, komputer, kertas dan banyak hal yang lain.
Ditambah lagi masalahku di tempat kerja yang tak pernah berkesudahan, aku selalu bekerja dengan sepenuh hatiku untuk mengerjakan yang terbaik namun imbalan yang kuperoleh tidak seperti yang kuharapkan, teman-temanku (kariawan) yang lain naik GAJI namun gajiku tidak naik, teman-teman yang lain dapat BONUS tapi aku ga mendapatkannya, jangankan 100%, 1 % pun aku ga mendapatkannya. tiba-tiba aku disergap kekuatiran yang teramat dahsyat. tentang pundi-pundi masa depan, tentang diriku sendiri yang sepertinya ga ada apa-apanya, tentang kerohanianku dan juga keluargaku , tentang banyak hal yang tiba2 bersliweran tak tentu.... aku tak tahan, sepertinya mau meledak dari dalam dadaku.
Tiba di rumah...segera aku berlari ke pangkuan Tuhan, seperti anak kecil, aku menangis, dan bertutur satu-satu tentang apa yang kutakutkan aku ceritakan semuanya kepadaNya
DIA memelukku hangat, membiarkan aku tenang di dadaNYA, sabar mendengarkan setiap ocehanku, tersenyum bijak dan menatapku dalam keteduhan mataNYA.
Di sela isak tangisku DIA membentangkan sepenggal kecil perjalanan hidupku dalam satu lembar kanvas yang besar.
Di sana aku melihat DIA tengah menabur benih-benih dalam setiap jengkal jalan yang sudah dan akan aku lalui... semua jalan... dalam berbagai keadaan,
di gunung-gunug... di lembah-lembah... di jalan berduri...di ladang gersang...di ladang subur..
DIA terus mendahuluiku, sambil terus menabur dan memperhatikanku... dilakukanNYA, baik aku sedang berjalan, ataupun tidur...
aku bertanya sambil bergelayut manja di tangan kekarNYA, "Apa yang KAU lakukan? Aku tidak mengerti Tuhan?"
DIA memandangku lembut (ini yang selalu membuatku rindu)
"AnakKU, engkau berharga di mataKU, itu sebabnya aku menabur benih-benih dalam setiap jengkal jalan yang kau lalui. Benih-benih itulah semua berkat yang kau butuhkan dalam hidupmu. AKU sudah menghitung dengan cermat, dan bila waktunya tiba, engkau tinggal menikmatinya. Bukan hanya itu... AKU, TUHAN-mu akan selalu ada dalam setiap perjalananmu. Apakah kau mengerti sekarang???"
Aku menangis lagi... tapi kini bukan karena kesedihan, bukan karena kekuatiran
Ya, kini aku mengerti, bahwa Tuhan sudah memperhitungkan semua kebutuhanku, bahkan melakukan lebih banyak dari pada yang bisa aku pikirkan dan doakan (Efesus3 : 20).. Tuhan sudah menyediakan apa yang aku butuhkan, bahkan DIA menyediakan DIRINYA SENDIRI untuk menjadi penjagaku, yang dengan segenap hati mau ngurusin aku yang seringkali "rewel" DIA SENDIRI.... bukan duta (Yesaya 63 ; 9).
Dia memang tidak menjanjikan aku menjadi KAYA RAYA....tapi DIA berjanji mencukupkan apa yang jadi keperluanku. Bahkan menjamin, bahwa... aku dan seluruh keluargaku tidak akan menjadi pengemis (Mzm 37 ; 5)
DIA memang tak menjanjikan jalan hidup yang selalu aman , tapi DIA berjanji untuk terus bersamaku (Mzm 23)
DIA... memang tak berjanji bahwa aku tidak akan menemui masalah..... tapi DIA mau menyediakan DIRINYA SENDIRI untuk menjadi jalan keluar bagiku.
DIA... tak pernah berjanji untuk selalu memenuhi apa yang KUINGINKAN...Tapi DIA menjamin, bahwa semua KEBUTUHANKU sudah disediakan dengan cermat (Filipi 4:9)
DIA juga menjamin, bahwa selama aku berjalan dalam pimpinanNYA, maka aku akan dipuaskan oleh janji-janjiNYA yang TIDAK AKAN DIINGKARI
No comments:
Post a Comment