Thursday, August 23, 2007

Kisah seorang anak kecil, Kebahagiaan & 1 Dollar 11 sen

Yupz another mail from Albert

Kisah Seorang Anak Kecil



Sekitar tahun lalu, saya melayani seorang anak kecil berumur 5 tahun untuk mengisi libur musim panas sebagai Babysitter. Dan masa itu adalah pekerjaan musim panas yang paling berkesan ! Maddie dan saya selalu berjalan jalan di taman setiap hari setelah makan siang. Maddie suka bermain ayunan dan perosotan di taman itu. Walaupun masih kecil, Maddie mempunyai hati yang baik, dan dia selalu membuat saya terkejut pada kasihya terhadap orang lain. Kedua orang tuanya pun juga sama - Selalu ada damai sejahtera diantara mereka. Saya selalu bertanya, mengapa mereka sangat berbeda dari orang orang lain? Suatu hari di taman itu, saya sedang mendorong Maddie yang bermain ayunan, dan kami mendengar banyak anak anak kecil tertawa. Kami melihat ada sekelompok anak anak yang berkumpul di sebuah tempat di taman itu. Maddie menyetop ayunannya, dan ingin pergi kesana untuk melihat apa yang sedang mereka tertawakan. Kami berjalan, dan seorang anak laki-laki lari menuju Maddie dan mengatakan, "Ayo ke sini dan lihat orang perempuan aneh ini! Ia kotor dan berbau, menangis lagi!" Maddie mendorong anak laki laki itu, dan menuju ke seorang wanita yang sedang duduk di tanah. Wanita itu kelihatannya berumur sekitar 50 tahun, walaupun kemungkinan umurnya lebih muda. Karena terlihat kehidupannya sangat susah, dan anak laki-laki itu benar, orang itu berbau dan kotor. Suatu hal yang akan ku pikir akan kulakukan adalah memegang Maddie dan menyingkirkannya dari orang itu. Ketika saya mencarinya, ternyata Maddie sudah duduk di samping wanita itu, dan memegang tangan orang itu. Orang itu melihat kepada Maddie dan tersenyum. Untuk beberapa detik lamanya orang itu rasanya tidak lagi berbau dan kotor, dia cantik!! Anak-anak yang lain akhirnya meninggalkan orang itu, dan Maddie memeluk orang itu, lalu Maddie meninggalkannya. Di sepanjang jalan, Maddie menggumamkan sebuah nyanyian, dan berlompat-lompat kecil, sesuai kebiasaannya. Ia gembira, sepertinya tidak memikirkan kesusahan. Saya menunggu Maddie mengatakan sesuatu tentang wanita itu, tetapi ia tidak mengatakan sepatah katapun. Akhirnya ketika sampai di rumah, saya tidak tahan lagi. Saya menghampiri Maddie dan berkata, "Mengapa kamu lakukan itu?" Maddie bertanya balik, "Melakukan apa Julie ?" dan saya jawab, "Mengapa kamu memegang tangan dan memeluk orang itu sedangkan anak anak lain menertawainya dan menakut-nakutinya?" Maddie menatap saya dan berkata, "Julie, Yesus tidak akan memperlakukan wanita itu seperti itu. Setiap orang menertawakan dan memperlakukan Yesus seperti apa yang mereka perbuat, tapi apa yang Yesus telah perbuat ! Dia sudah mati untuk kita di kayu salib. Setiap kali saya melihat seseorang dipermalukan seperti itu, saya selalu pergi menemuinya, memeluk mereka, dan mengatakan bahwa Yesus mencintai mereka, hal itu selalu membuat mereka merasa menjadi lebih baik. Saya yang berumur 23 tahun, seharusnya lebih pintar ! Tetapi anak berumur 5 tahun ini mengetahui lebih banyak daripada saya. Dan itulah Maddie ! Yesus, datang ke dunia yang kotor dan dingin ini, ditertawakan, diludahi, tetapi Dia mati untuk kita. Saya berubah mulai hari itu, dunia terlihat berbeda, dan hal itu dikarenakan seorang anak perempuan kecil berumur 5 tahun yang telah memperlihatkan apa arti sebenarnya Kasih.


Kebahagiaan



Seorang pria berumur 92 tahun yang memiliki selera tinggi, selalu percaya
diri, bangga akan dirinya sendiri, selalu berpakaian rapi setiap harinya,
dengan rambutnya putihnya yang selalu tertata rapi meskipun dia buta,
masuk ke panti jompo hari ini. Istrinya yang berusia 70 tahun baru saja meninggal, dan mereka tidak
pernah memiliki anak, sehingga dia harus masuk ke panti jompo.

Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia
tersenyum manis saat seorang petugas memberitahukan bahwa kamarnya telah siap.

Ketika dia berjalan mengikuti petunjuk jalan ke elevator, petugas itu
menggambarkan kadaan kamarnya yang kecil.

" Saya menyukainya !" katanya dengan antusias seperti seorang anak
kecil yang baru saja mendapatkan hadiah seekor anjing dari orang tuanya.


" Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan Anda " kata si
petugas.

" Hal itu tidak ada hubungannya " dia menjawab

" Kebahagiaan adalah sesuatu yang kita putuskan dari awal. Apakah aku
akan
menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotnya
diatur, tetapi dari bagaimana aku mengatur pikiranku sendiri."

" Aku sudah memutuskan untuk menyukai kamarku. Keputusan seperti itu
jugalah
yang kubuat setiap pagi setiap aku bangun dari tidurku. Untuk menyukai
apapun yang Tuhan berikan padaku hari ini."

" Aku punya sebuah pilihan, aku bisa saja menghabiskan waktuku di
tempat tidur hanya untuk menyesali kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku
karena ada bagian tubuhku yang tidak berfungsi, atau aku bisa turun dari
tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian lain tubuhku yang masih
bisa berfungsi."

" Setiap hari adalah hadiah, meski aku tidak bisa melihat, tapi aku
masih bisa memusatkan perhatianku pada hari yang baru, dan pada semua
kenangan indah dan membahagiakan yang pernah kualami dan kusimpan."

" Hanya untuk kali ini dalam hidupku, umur yang sudah tua adalah
seperti simpanan di bank, dan aku akan menikmati dari yang telah aku simpan
selama ini."

" Jadi nasehatku untukmu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya
kebahagiaan di bank kenangan kita, dan berterima kasihlah pada
orang-orang yang telah mengisi bank kenanganmu."

Ingatlah 5 aturan sederhana untuk menjadi bahagia :

1. Bebaskan hatimu dari rasa benci

2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran

3. Hiduplah dengan sederhana

4. Memberi lebih banyak (give more)

5. Jangan terlalu banyak berharap (expect less)

Enjoy your day ..


1 Dollar 11 sen



Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Georgi... tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang."
Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat...tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian... tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal.

Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil !

"Apa yang kamu perlukan ?" tanya apoteker tersebut dengan suara marah. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya."

"Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya," Sally menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit...dan saya ingin membeli keajaiban."

"Apa yang kamu katakan ?," tanya sang apoteker.

"Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang... jadi berapa harga keajaiban itu ?"

"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."

"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya."

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?"

"Saya tidak tahu," jawab Sally. Air mata mulai menetes dipipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya... tapi saya juga mempunyai uang."

"Berapa uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi.

"Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga. "dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini."

"Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu". Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata : "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu."

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal.... Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.

Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibunya, "adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya".

Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut...satu dollar dan sebelas sen... ditambah dengan keyakinan.

No comments: